Cerita Gay – imajinasi dan fantasi
CERITA SEX GAY,,,,,,,,
Saya duduk di kursi computer
tersayangku dan kembali menjawab
semua email yang masuk. Satu email,
satu teman yang telah lama
berkoresponden. Begitu banyak topik
yang telah kami bahas: teman, www.ceritagay.uiwap.com lingkungan, kehidupan, dan tentunya
sex. Tetapi akhir §C akhir ini semakin
kusadari bahwa topik sex yang kita
buat semakin ÿ¯memanasÿ°. Karena
kesempatan untuk kita bertemu cukup
kecil; inilah kutipan beberapa dari email
kami. Dia memulai: Setelah saling
berkoresponden sekian lama, saya rasa
tiba saatnya untuk kita bertemu.
Lagipun kita sudah saling memiliki
kepercayaan pada satu sama lainnya
bukan? Bagaimana jika kita bertemu di
Hotel S? – Di hari pertemuan kami,
saya tiba lebih dahulu dan mengambil
kesempatan untuk mandi dahulu. Pintu
kamar hotel sengaja tidak saya tutup
dan kunci tetapi dibiarkan tertutup,
sehingga orang tidak mengetahui
bahwa pintu itu sebenarnya bisa
terbuka dengan mudah. Kebetulan
saya meminta kamar yang paling
pojok. – Saya melepaskan seluruh
pakaian yang saya kenakan dan
menuju ke kamar mandi. Air hangat
membasahi seluruh tubuhku. Saya pun
kemudian menutup mata sambil
menikmati segarnya air yang keluar
dari air pancuran. Saya mendengar
suatu suara yang tidak asing dari
belakang, itulah dia. – Saya
menyuruhnya untuk ikut bergabung; ia
pun segera melepaskan seluruh
pakaiannya. Ia memegang kedua
tanganku dan diletakannya di
pantatnya yang bulat dan
menggairahkan itu. Satu tangannya
kemudian memegang pundakku dan
satu tangannya lagi bermain di sekitar
puting dan memainkannya. Telah
kurasakan ada yang bangun di bawah
sana. Ia melirik, dan terangsang
jugaÿ¬. Saya melanjutkan: – Dengan
lembut tanganku kuletakan di atas
bahumu dan kulingkarkan tanganmu di
sekitar perutku. Kita berpelukan
dengan erat, dan kurasakan nikmatnya
pelukanmu dibawah pancuran air
dengan kerasnya penis-mu yang telah
tegak berdiri. – Ketika kau bernafas,
aku menciummu dengan lembut,
perlahan, dengan perasaan, dan kini
kurasakan manisnya mulutmu. Manis
bagaikan madu yang segar. Dengan
mata tertutup kurasakan betapa
besarnya rangsangan yang kau
berikan. – Kulepaskan. Aku mengambil
sabun dan mulai menyabuni dadamu
yang bidang, lenganmu yang seksi,
lehermu yang mengundang gairah,dan
mulai turunÿ¬ Dilanjutkan: – ÿ¬
kukocok dengan pelan ketika kau
memegang penisku. Kutuntun lagi ke
kedua bijiku yang telah ditunggu untuk
disabuni dengansabun dan kedua
tanganmu. Begitu nikmatnya
kocokanmu di penisku. Rangsangan
yang kau berikan telah membuatku
mendesah dan terusmendesahÿ¬ –
Tanganmu terus menuju ke daerah
selangkanganku dan kurasakan
adanya sentuhan lembut di sekitar
lubang anusku. Jari §C jarimuyang
bermain di luar, kini kurasakan telah
masuk dengan perlahan. Jari
telunjukmu sudah kurasakan di dalam;
jari tengahmu menyusul. Ketika aku
mendesah nikmat, kau kembali
menciumku dan memberikan air liurmu
yang manis; kutelan. Aku melihatmu
dengan pandangan yang
menggairahkan. Giliran saya telah
datang: – Saya berlutut dihadapanmu
dan kulihat penismu yang telah
menegangmu tidak jauh dari
pandangan. Kubersihkan dari sisa
sabun yang tersisa. Dengan jari §C
jariku yang kembali bermain di lubang
anusmu, aku jilati kepala penismu
dengan lidahku yang telah kau tunggu.
– Kubuka mulutku dan kumasukan
penismu kedalamnya. Bisa kau rasakan
nafasku di pangkal penismu sekarang.
– Kututup mulutku dan dengan gerakan
perlahan, aku melepaskan hisapan
yang baru kuberikan. Kukocok
penismu, sambil kulihat matamu yang
sedang tertutup. Kulihat cairan precum
telah keluar dari ujung penismu. –
Kubersihkan dengan lidahku; bisa
dirasakan ada dua rasa yang berbeda.
Dengan perlahan, saya kembali
menghisap penismu: maju dan mundur,
dengan jari yang bermain di lubang
anusmu. Tidak lama kemudian,
kurasakan adanya denyutan yang
kuat, pertanda kau akan orgasme.
Kukocok dengan perlahan dan
keluarlah cairan putih yang hangat
yang baru kau hasilkan; mendarat di
atas dadaku dan mengalir jatuh
perlahan kebawah hingga ke penis dan
ke bulu kemaluanku. Kupastikan
bahwa cairanmu telah berhenti keluar
dengan penismu yang kulihat kembali
melemas. Dan ia pun mengambil
bagian selanjutnya: – Kutuntunmu
berdiri. Kulihat cairan putih yang masih
ada pada tubuhmu yang
menggairahkan. Kudekati tubuhmu dan
kujilati semuasperma pada dadamu,
putingmu, perutmu, bulu kemaluanmu,
dan penismu. Aku pun kemudian
memasukan seluruh penismu ke dalam
mulutku. Bisa kau rasakan hangatnya
mulutku dan lembutnya sentuhan lidah
dan bibirku pada batang penismu yang
telah berdiri. – Dengan cepat, dengan
perlahan, aku terus menghisap penis
mu. Desahanmu yang kau keluarkan
telah membuatku semakin bernafsu
dan mempercepat gerakanku. Bisa
kurasakan cairan hangatmu kau
keluarkan di dalam mulutku. Kutelan
semua, dan sedikit kubiarkan mengalir
ke dada dan perutku, agar bisa kau
lihat kenikmatan yang kau berikan.
Setelah itu kita berbilas. Tanpa
mengenakan pakaian, kita tiduran di
atas ranjang. Bisa kurasakan
tangannya kembali beraksi. Walau aku
bukan tipe yang bisa mulai langsung
untuk ronde kedua dalam jangka
waktu yang singkat, tetapi entah
mengapa penis ku seakan §C akan
tidak ÿ¯berkataÿ° demikian. Tangannya
kembali merangsang tubuhku dan
mengocok penisku dengan lembut,
begitu juga dengan aku. Dengan
sambil memandang dan memberikan
pandangan yang menggairahkan pada
satu sama lain, kita terus melanjutkan
aksi ini hingga waktu telah tiba. Ia
mendesah nikmat, aku pun demikian.
Kemudian aku duduk tepat di atas
pahanya. Penis kami menyatu dan
kami saling mengocok satu sama lain.
Tak lama kemudian, aku pun
memuntahkan sperma ku yang kedua
kalinya, dengan tembakan yang jauh.
Dada, perut telahmenjadi sasaran
utamaku. Penisnya pun memuntahkan
cairan panas itu dan mengenai perut
dan bulu kemaluanku yang belum
kucukur itu. Kami berpelukan dan
berciuman, disusul dengan bilas
kembali sebelum kami beristirahat.
Sebelum kami tidur, tanpa
mengenakan pakaian, kami berciuman
kembali, terkadang tertawa bagaikan
dua anak kecil, yang sedang membagi
dan memegang rahasia masing §C
masing dengan erat. Apakah cerita ini
cukup mengundang? Berikan pendapat
kalian. Alangkah baiknya jika kita bisa
saling membagi cerita seperti ini.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,